dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks esai

/link
/isisitus

BAIKNYA KITA TAK LAGI BERJUMPA
Epilog "Surat Seorang Bajingan Kepada Istrinya"

Salam, apa kabarmu? 

Maksud surat yang kutuliskan 
tapi tak akan pernah kukirimkan kepadamu
sekedar menyampaikan sebuah pesan:
ini kali terakhir kukirimkan berita untukmu

Sebab masih kuingat kisah di malam itu 
saat kau ucapkan salam berpisah lalu kau tutup pintu 
Tujuh bulan sudah berlalu dari malam kelabu 
tapi masih terkenang seperti kemarin dulu

Ranjang tempat kita biasa bercumbu 
kini teronggok cuma didiami kutu dan debu 
Tak kukenali lagi dirimu 
kita seperti musuh yang saling berseteru

Begitu cepat aku dilupakan 
Begitu mudah cinta tergantikan
Begitu tiada berarti lagi
nikmat bebas yang kini kujalani

Tak pernah lagi aku ke sana kemari
mencari-cari rumah untuk kucuri
atau berdiri di tepi-tepi jalan
mencegat dan merampas kekayaan tuan-tuan

Kini setelah tiga setengah tahun kita bersama, 
baiknya kita tak lagi berjumpa.

Baiknya esok aku kembali ke jalanan
mencuri dan merampas dengan paksaan
Pergi ke kedai-kedai di dekat terminal
lalu mabok di pelukan kupu-kupu yang sintal

Baiknya esok aku mendekam saja di penjara
daripada terus-menerus menyimpan duka
Karena ternyata siksaan cinta
lebih sakit dari sepakan sepatu tentara

Baiknya kita tak lagi berjumpa
baik esok ataupun lusa!

kuucapkan selamat tinggal,
dariku, si bajingan terminal

Jakarta, 17 Januari 2001
Kamar Penuh Poster

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003