dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks esai

/link
/isisitus

SURAT DARI KOTA TUA SEMARANG
Untuk: Upiek Bubu

pada saat ini, aku ada di Semarang
mungkin hendak mencari ketenangan
aku tak tahu apakah sungguh itu yang kucari
atau aku hanya hendak melihat meletusnya Merapi

yah, begitulah ulah si bajingan
terlalu sering tingkahnya membingungkan

aku kurang setuju tentang airmata hanya untuk wanita
karena akupun kadang menangis pula
untuk bahagia, juga untuk nestapa
kupikir airmata tak mengenal jenis kelamin dan agama

yah, begitulah ulah si bajingan
mungkin terlalu banyak yang dipikirkan

tahukah engkau, upiek bubu
tentang perkawinan yang kau maksudkan itu
bukankah ia perlu dipikirkan masak-masak lebih dulu
baik olehku maupun olehmu

kalau bisa kata-kata ini memperluas cakrawalamu
kalau bisa omongan kacau ini bisa membantumu
hendak kukatakan sesuatu
dengan berbisik pelan kepadamu:

"o, yang tersayang upiek bubu
bukankah kebahagiaan yang selalu kita tuju?
kalau perkawinan tak sanggup membawaku ke tujuan itu
kupikir hidup tak harus lurus begitu"

dan aku tak merasa seperti main judi
karena bukan itu yang terjadi
bukan perkara untung
dan juga buntung

yah, begitulah ulah si bajingan
tak perlu kau dengar dan tirukan

hei, sudahilah tangisanmu itu
hentikan semua sedih-pilu
mari kita pergi
menjalani hidup lagi

coba kau nyalakan radio
atau angkat telpon ucapkan kata "halo"
tak harus menghibur diri dengan blues
bisa juga kau putar lagu Koes Plus

yah, itulah cara hidup si bajingan
seenaknya sendiri setiap hari keluyuran
syukur aku bukan mata keranjang
meskipun kata orang, aku cukup menawan

kuucapkan salam dari kota tua Semarang,
dari temanmu, Amang Suramang

Semarang, 10 Februari 2001
Jl. Menteri Supeno

 

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003