dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks sobat

/link
/isisitus

SETELAH 2 PANGGIL TAK TERJAWAB
Di Jurusan Kriminologi, Fisip UI

Bergegas ku angkat telepon di atas meja
Tekan sejumlah angka yang kuhafal di luar kepala
Tak sabar rasa ingin bicara
Dengan dirimu di seberang sana

Dengar suaramu yang hangat menyapa
Sedikit harap ada segelak tawa
Mungkin dapat payungi udara panas yang tengah meraja
Atau membuat hariku lebih berwarna

Tapi kudapati kau di sana
Bergumul dalam duka yang menguasa
Tak ada tawa bahkan sekedar hangat sapa
Karena kujumpai rintihmu yang melara

Andai saja dapat kau teriakkan dengan lantang
Sekiranya apa yang tengah ganggu pikiran
Andai saja dapat kau bisikkan perlahan
Dimana harus ku sentuh galaumu agar dapat kuusir hilang

Katakan, sayang...
Bagaimana dapat ku lipur itu semua
Ingin rasanya ku merengkuh senja
Kan ku kemas dalam genggam dan ulurkannya ke dalam kamar empat kali lima
Agar kedua pipimu kembali merona dan senyummu menyimpul menggoda

Adakah perlu ku cumbu gusarmu?
Agar terbirit-birit mendung itu lari dari langit benakmu
Coba ingatlah selalu,
Kau hanya perlu mengatakannya padaku

19/04/2001
==========

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003