dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks sobat

/link
/isisitus

UNTUK SUNYI SEPI DAN DUKA PEKAT

benarkah perlu kau cari sunyi sepi ke tepian gulita,
sementara aku dengan mudah menemukannya di benderang pelita
benarkah kau perlu hampiri duka di isak tangis gundah,
sementara hampir setiap hari kujumpa ia di tengah tawa yang riuh rendah;

bagiku siang tidak lebih baik dari malam
terang tidak selalu bawa keceriaan, hitam kadang juga tidak menambah suram
entah langit biru berawan atau siang datang dengan hujan
tak peduli aku pada bintang seperti juga pada malam tanpa bulan;

lekas kemari, sunyi sepi! hampiri aku sekali lagi
tetap saja matahari ‘kan tergelincir di ujung senja ini 

tidak pernahkah kau bosan menggauliku?
karena tak kan pernah dapat ku puaskan birahimu
tidak dengan rintih getir melirih
tidak dengan cemas yang sibuk berdalih

datang! datanglah mendekat, wahai duka yang pekat
tetap saja mata ini ‘kan terlelap dihampiri penat

belum letihkah kau coba menggumuliku?
kalau masih saja derita lara yang kau harap dariku
karena tetap aku yang kan menyambutmu
aku yang tidak pernah tunduk dengan hadirmu.

27/03/2001
==========

 

 

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003