dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

DARI TANAH KEMBALI KE TANAH

Iring-iringan mobil duka 
berjalan pelan satu persatu
seperti titik-titik airmata
jatuh dari langit Jakarta yang pilu

Dari jendela kaca
kumenangisi diri
Tak sanggup mencegah sedih-duka
saat ditinggal bapak mati

Di dalam peti kayu jati
ia terbaring membujur
Membisu si buah hati
yang hidup tak pernah mujur

Itulah, bapakku yang papa
selagi hidup disia-sia
bahkan oleh anak-anaknya
mungkin aku ini anak durhaka

Aku mencintaimu, papa
dengan segenap jiwa
Tertoreh ditinggal pergi
terasa sakit saat ditinggal mati

Tanah-tanah bertaburan
ke bawah jatuhnya laju
telah pergi sudah semua harapan
seperti kembang-kembang yang layu

Jakarta, 2 Mei 2000
Menteng Pulo

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003