dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

ISYARAT RINDU

jalan yang biasa kita lalui itu
tak pernah lagi teduh berbunga
flamboyannya sudah lama tumbang-kuyu
dan debu-debu berlomba hapuskan jejak kita

bunga yang biasa kita ciumi itu
tak pernah lagi berseri-bersemi
kelopaknya sudah lama kuncup-layu
dan kumbang-kumbang pergi sisakan getir-elegi

tapi aku masih mengingatnya
seakan baru terjadi kemarin dulu
ketika tangan kita merenda makna
dalam genggam erat isyarat rindu

Jakarta, 5 Agustus 2001
Kamar Penuh Poster

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003