dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

KISAH DAUN JATUH

setiap kali daun itu jatuh
lalu melayang dengan pelan
hati siapa tak ikut meluruh
seakan turut meremuk perlahan

kepergian daun dari batangnya
yang terbantun ke tanah merah
menguning dan busuk merana
apakah tak mengundang gundah

gundah sisakan tanya di dalam hati
manakala kita dapati suatu misteri
mengapa satu kali daun harus terpisah
cuma jadi sampah busuk di atas tanah

tak cintakah batang pada daunnya 
tak setiakah ia pada kerimbunannya
mengapa daun kini jatuh percuma
mengapa ia dikhianat dan tersia lara 

adakah daun jatuh karena tiba saatnya
ataukah karena batang tak kuat menopangnya
adakah perginya cinta seperti dedaunan itu
ataukah karena kita tak kuat menanggungnya

setiap kali dedaunan itu jatuh
jangan biarkan ia terbantun dan tersia
setiap kali cinta kita meluruh
jangan biarkan ia terisak tak bahagia 

Jakarta, 16 Agustus 2001
Kamar Penuh Poster: 18.02 WIB

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003