dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

TERKUTUKLAH KAU, LANGIT!

Terkutuk kau, langit!
di langit itu surga berada
tersembunyi di balik mega
dalam arak-arak awan yang menggulma
di cekungan lintang cakrawala

Bunyi nafiri yang riang
masih terdengar lamat-lamat di hati
menyisakan gurun rindu yang kerontang
dibuai kenangan-kenangan mewangi

Terlunta di jalan yang berbatu
di sungai-sungai yang tercemar dan bau
di bilik kumuh kota-kota
tidur bermimpi tentang surga

Terkutuk kau, langit!
banjiri aku dengan harapan hampa
luapi aku dengan hujan tangisan
padahal itu cuma jadi percuma
manakala aku dicerca kesendirian

Jakarta, 15 Februari 2001
Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003