dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

DURI SAAT KUBERLARI

ada duri mengganjal di telapak kaki saat kuberlari
dan sunset di langit senja itu tak terkejar lagi

tapi langkah lariku tiadalah berhenti
mengejar ujung langit yang berangkat menghitam
tak apalah, meski tak bersunset
langit hitam pun sama keindahannya

di simpang pertigaan timur-utara-barat
duri merobek luka lalu dengan kain kubebat
apalah arti luka dengan aliran darah derita ini
dibanding terbitnya harapan di hati

ke utara dan utara kuterus berlari
dan tetes darah merah tertinggal jadi jejak
meski tersapu segera oleh angin keras dari barat
dengan duri kutetap bermimpi melihat sunset

Jakarta, 8 Juni 2003

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003