dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

FOREPLAY

L E L A K I
Kau sungguh jelita
cantik seperti strawberry
lebih merah dan meranum 
sebagai tuaian dari hara ladang-ladang yang subur

Kutemukan kau di setiap detik
meski bahkan kau tiada di sisi
karena telah kutanam kau di hatiku
hingga bisa sejenak kuingat
saat waktu berjalan begitu angkuh
tak beri kesempatan untuk sekedar berteduh

P E R E M P U A N
Kau sungguh menggairahkan
menyala bagaikan pijar cahaya
lebih panas dan bersinar
sebagai pancaran dari energi atom dan partikel

Kutemukan kau di setiap ruang
meski bahkan kau tiada di sisi
karena telah kunyalakan kau di hatiku
hingga bisa sejenak kuberdiam
saat musim terasa begitu dingin
tak beri selimut untuk menahan ngilu

LELAKI
O perempuan
kupetik kau karena tak ingin kehilangan

PEREMPUAN
Pelukis cahayaku
kurebahkan buah-buahku padamu

LELAKI
Pejamkan matamu dan rasakan cahaya mesraku

PEREMPUAN
O nyalakan api di hatiku
karena buah-buahku begitu dingin dalam malam berkabut
dan kering karena angin beku

LELAKIPEREMPUAN
Marilah kita berciuman...

LELAPEKIREMPUAN
...bersentuhan...

LEPELAREMKIPUAN
...menyeberangi perbatasan...

PELEREMLAPUKIAN
...dan menuju pemenuhan persatuan

Jakarta, Maret 2003

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003