dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

PADA HARI KE-26 NANTI

Nahkoda itu kembali melaut
Menjalin jarak dengan daratan
Ingin kembali dibuai semilir senja
di buritan kapal sendirian

"Manakah yang terindah,
berada di daratan atau di lautan?"
tanyanya pada camar-camar yang melayang

Di geladak, beribu satu tanya muncul dan tenggelam
"Ah, siapakah penguasa seribu satu tanya ini"
keluhnya pada desir angin laut

Dia menatap kosong di awan
Hendak menghitung hari demi hari
hingga hari ke-26 nanti

Harapnya tertuju ke angkasa
Bila nanti bulan menyinar penuh
hendaklah ia penuh sinarnya
bangga oleh cantiknya
bahagia di langit bumi

Nahkoda itu mendesis
"O, hari demi hari
kapankah hari ke-26 tiba?"

5 November 1997

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003