dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

TEBARAN ABU DALAM GEMERTAK API-API

Getir rasanya berhadapan dengan ketidakpastian
tapi di sinilah aku menebar pandang padanya

Galau rasanya menyusuri putaran waktu ke depan
tapi di sanalah arahku tertuju tanpa henti

Aku mau mati karena tak pasti
Telah tenggelam sudah aku
dalam lingkaran tanpa ujung
tanpa pangkal

Bila kau temui aku mati nanti
bakar saja aku!

Karna pada abu ragaku berawal
dan biarkan angin bawa jasadku
terbang arungi angkasa raya

Kekalauan,
kehancuran,
ketiadaan,
dan kesirnaan

Aku memotret sendiri akhir hidupku
pada tebaran abu dalam gemertak api-api

1997

Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003