dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

BELENGGU PEMBANGUNAN

Siapa bilang kami tak mau maju
cuma gara-gara isi spanduk yang besar ini
bilang: letakkan tiang pancang besi
atau kami maju merebut kembali tanah adat ini

Siapa bilang kami tak mau jalan raya
cuma gara-gara itu patok dari kayu
kami cabut satu demi satu 
dan kami buang ke kedalaman sungai

Tapi tuduhanmu di media massa
begitu keji, o pengusaha kayu
belum lagi preman-preman kasar
menjambak dan tendangi laki-laki kami
hingga terbirit mereka lari
ke hutan yang sepi 
atau bahkan ke Jakarta mereka sembunyi

Ini cuma kami, anak-anak dan para bini
kami sudah tak tahan lagi
kalau kau terus rebuti lahan kami
lalu bakari hingga semua mati

Tolong, 
ini cuma kami, anak-anak dan para bini
mengapa masih perlu kau datangi polisi
kami tak pernah melawan atau mencuri

Ini cuma kami, anak-anak dan para bini
kami sudah tak tahan lagi
kalau kau terus rebuti lahan kami
dan usir semua laki-laki

SKEPHI, 1998
Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World @ 2003