Pengantar
Entah apa sebabnya banyak teman yang terus meminta corat-coret yang kutulis selama kurun waktu Januari - Desember 2000 dijadikan suatu buku, padahal semua yang kutulis itu dihasilkan dalam periode insomnia (gejala sulit tidur) yang tak lagi ingin kukenang.
Kata orang, corat-coret ini mewakili kegelisahan yang masih mengganjal di dalam benakku. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak tahu. Yang aku tahu, malam-malam seperti itu sangatlah menyiksa. Terkadang untuk mengurangi rasa duka, aku menuliskan sesuatu. Tidak ada deskripsi yang jelas tulisan apa yang kucorat-coret di atas buku tulis itu.
Meski tidak begitu bagus, anggap saja kumpulan puisi ini sebagai kenangan yang khusus dariku dan rasa terima kasihku atas besarnya perhatian kalian padaku. Semoga gagasan sederhana ini bisa dinikmati sambil minum kopi pahit. Ah, sedapnya!
Jakarta, 6 Januari 2001
daftar isi
|