/depan
/indeks puisi
/link
/isisitus
|
 |
 |
 |
JANGAN PERCAYA PADA MALAM
Jangan percaya pada malam
Tawarnya hanya gelap suram
Jika ada riang ria serta tawa
Itu bayang semu belaka
yakinlah, ia tak lagi indah
Seperti waktu ini malam
Tirai bayu menyusur langit
Terburai ke bumi dalam diam
Ingat aku pada luka sakit
Jendela kaca tertiup topan
Deru kencang menerpa ke hadapan
Jatuh mereka ke dadaku
Rasa seperti hujan paku
yakinlah, ia tak lagi indah
Ini tak lagi indah pula
Meringkuk kikuk termenung sendiri
Terpojok di kamar dua kali tiga
Putar konci meratapi diri
yakinlah, ia tak lagi indah
Terkutuk ya aku berteman kegelapan
Pengap rasa sodorkan bisu-bungkam
Dingin pada dinding bisa katakan
Karena mulut tak bisa menyebut rasa muram
Ajari aku untuk berpejam
Meninggalkan tiada dan gelap pada malam
Jangan kosong-sunyi menaungi
Tawan aku pada lorong tanpa bunyi
Jangan cintai malam
Terlambat waktu, raga dihisap dalam-dalam
Hitam kelam jadi selubung kerudung duka
Biarkan darah mengalir dari itu luka
Malam intai jiwaku
Usik terus aku dalam tidurku
Mewujud pula dalam mimpi
Sesak-dingin seperti mau mati
Ngeri-takut jadi burung nasar
Cemas-gelisah jadi hantu blau
Tak rasa kau jiwa tersasar
Tak lihat kau ia membatu
Pesona malam bak gadis rupawan
Berjalan-jalan dengan gaun hitam
Belum tahu kau rupanya belang
Cukup ku dengan ribuan kelam
Jakarta, Juni-Oktober 2000
Kamar Penuh Poster
|