dunia
kecil di belantara maya ada di sudut kelokan jalan dekat dapur peradaban |
CUMBULAH AKU
Rindumu meliuk bergairah
Jangan tangisi aku dengan muram
Di tepian pantai yang tenang
Pada setiap senja yang temaram
Rindumu tercecap semanis madu
Cumbulah aku, oh nona
Akankah kau 'kan pergi ke seberang
Jakarta, 18 Februari 2001 |
Kreasi ini dilindungi oleh
kesetiaan dan ketekunan, jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya. Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email. Amang's World - 2001-2003 |