dunia kecil di belantara maya
ada di sudut kelokan jalan
dekat dapur peradaban

/depan
/indeks puisi

/link
/isisitus

MEMANDANG FAJAR

Hendak kusitir satu bait puisi
dari karangan Rustam Efendi
agar kau tahu siapa ku dulu
dan semua cerita di masa lalu

"Di luar kebunnya, 
bersuka ria
Di dalam kamarnya,
berduka cita"

Tak mau kuminum lagi
kegetiran yang beracun itu
dari gelas putus asa dan sepi
cukup sudah semua sedu-kelu

Kini kuberdiri menatap jendela
memandang fajar di langit Jakarta
hendak perlahan kucecap-resapi
kehangatan udara pagi

Menitip harap 
pada semilir udara
Di hari esok 
'kan kuraih suka-bahagia

Jakarta, 2 Januari 2001
Kamar Penuh Poster
Kreasi ini dilindungi oleh kesetiaan dan ketekunan, 
jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya.
Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email.
Amang's World - 2001-2003