/depan
/indeks puisi
/link
/isisitus
|
|
|
|
SENJA YANG KITA PUNYA
Untuk: Krisan Merah
setangkai krisan merah
kelopaknya mekar penuh gairah
wanginya harum sepanjang waktu
desirannya halus membelaiku
di senja itu, pada setangkai krisan
kucoba mengais-ngais bahagia
kurindukan sebuah penyatuan
kujeritkan kepedihan tersia-sia
senjaku utuh jadi miliknya
saat ia balas hasratku
lalu berpagut mesra di atas sofa
dan nyaris telanjang-merayu-bercumbu
alangkah wangi harum dirinya
semerbak membuaiku mengelana
menyusuri seluruh lekuk-likunya
sambil kuhisap sari madunya
berdesir seluruh tubuhku
dibelai halus tangkai krisan
dijamah kelopaknya ku tercumbu
sungguh indah tak terlukiskan
kataku padanya: "ulurkan rengkuhmu
dan peluklah aku
sekarang ciumlah aku
dan kecuplah bibirku"
ciumlah aku sekali ini
karena nanti tidak pernah lagi
kutahu senja yang kita punya
akan berakhir dengan segera
kutahu senja yang kita punya
akan berakhir dengan sia-sia
segera saat kujumpa pedih di sana
karena 'ku tak bisa buatnya bahagia
Jakarta, 19 Februari 2001
kamar 4x5
|