dunia
kecil di belantara maya ada di sudut kelokan jalan dekat dapur peradaban |
BELENGGU PEMBANGUNAN Siapa bilang kami tak mau maju cuma gara-gara isi spanduk yang besar ini bilang: letakkan tiang pancang besi atau kami maju merebut kembali tanah adat ini Siapa bilang kami tak mau jalan raya cuma gara-gara itu patok dari kayu kami cabut satu demi satu dan kami buang ke kedalaman sungai Tapi tuduhanmu di media massa begitu keji, o pengusaha kayu belum lagi preman-preman kasar menjambak dan tendangi laki-laki kami hingga terbirit mereka lari ke hutan yang sepi atau bahkan ke Jakarta mereka sembunyi Ini cuma kami, anak-anak dan para bini kami sudah tak tahan lagi kalau kau terus rebuti lahan kami lalu bakari hingga semua mati Tolong, ini cuma kami, anak-anak dan para bini mengapa masih perlu kau datangi polisi kami tak pernah melawan atau mencuri Ini cuma kami, anak-anak dan para bini kami sudah tak tahan lagi kalau kau terus rebuti lahan kami dan usir semua laki-laki SKEPHI, 1998 |
Kreasi ini dilindungi oleh
kesetiaan dan ketekunan, jadi mohon hargailah dengan layak dan sepantasnya. Permohonan atas salinan puisi bisa disalurkan lewat email. Amang's World @ 2003 |