/depan
/indeks puisi
/link
/isisitus
|
|
|
|
BERHENTI DI TITIK NOL
semua bermula dari cerita keji
yang terjadi di satu hari
ada tentara tembak mahasiswa mati
sekedar minta maaf, lalu itu terjadi lagi
semua kita terhenti
memandang heran mengernyitkan dahi
lalu segera kepalkan buku jari
maju berlari menerjang babi
yang lari pukang karena ngeri
bab terjang babi itu ada kawan sendiri
namanya terkenal karena pantang ngeri
cuma berbekal bambu tiang sebiji
ia pukul kepala babi-babi
sampai basah terkencing itu celana abri
seminggu namanya harum mewangi
dibicarakan setiap kita dengan berseri-seri
esok minggu itu kisah lagi terjadi
tak lagi dia, tapi kawan yang lain lagi
kembali, ayo semua kita kembali
di titik nol kita berhenti
karena untuk berhenti
kita tak sanggup lagi
kekerasan itu kembali berulang kali
entah kita atau para babi
baiklah kita belajar berhenti
Jakarta, 1998
|