/depan
/indeks puisi
/link
/isisitus
|
|
|
|
MENENTANG YANG KEJI
spanduk-spanduk itu kau bawa
penuh berisi dosa-dosa bangsa
satu persatu kau deretkan
seperti rentetan arak-arakan
bergerak per sel dari salemba
kau susuri depan pasar jatinegara
belok di kampung melayu lalu ke casablanca
berhenti di karet, trus ke atmajaya
di sepanjang jalan kau temui
keriaan anak kecil tengil trilili
kunyah tempe mendoan yang ibu-ibu beri
semua begitu menyokong slogan revolusi
tapi di balik pagar atmajaya
dimana-mana ada barisan tentara
di seberang, di jembatan, pun di semua lekuk jalan raya
terkepung sudah di bawah todongan senjata
terlambat sudah tuk kembali
tak ada waktu untuk berorasi
sambil kau cium gas airmata
tanganmu sibuk pecahkan batu bata
ayo, satu komando satu janji
bergerak bersatu menentang yang keji
meski ciut berulang itu nyali
waktu batu melawan peluru pembawa mati
Jakarta, 1998
|